"Pidato Presiden Abbas hari ini termasuk dalam kategori ofensif yang sangat mengecewakan dan kami tentang," cetus juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/9/2014).
"Statemen provokatif seperti itu adalah kontraproduktif dan mengganggu upaya untuk menciptakan atmosfer positif dan mengembalikan kepercayaan antara pihak-pihak," imbuh Psaki.
Dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB, Abbas menuntut dihentikannya pendudukan Israel atas Palestina. Abbas pun mencetuskan bahwa kini telah tiba saatnya untuk kemerdekaan negara Palestina.
"Ada pendudukan yang harus dihentikan sekarang. Ada rakyat yang harus dibebaskan segera. Saatnya kemerdekaan negara Palestina telah tiba," cetus Abbas berapi-api.
Abbas pun bersumpah akan menuntut Israel atas dakwaan kejahatan perang terkait dengan operasi militer yang dilancarkan di Gaza beberapa waktu lalu. Sebanyak 2.140 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas selama operasi militer yang berlangsung 50 hari tersebut.
Abbas menyebut serangan-serangan Israel di Gaza tersebut sebagai "kejahatan genosida." "Kami tak akan melupakan dan kami tak akan memaafkan, dan kami tak akan mengizinkan para penjahat perang lolos dari hukuman," tegas Abbas.
sumber; Detik news
No comments:
Post a Comment